Khamis, 4 Mac 2010

Lagi Kisah Kasih Sayang Nabi saw


Dari Anas bin Malik t, dia berkata: Ketika kami berada di masjid bersama Rasulullah r, tiba-tiba datang seorang badawi, lalu dia kencing sambil berdiri di dalam masjid. Maka para sahabat Rasulullah r berkata: " Berhenti, berhenti !." Maka Rasulullah r bersabda: "Biarkanlah dia, janganlah kamu menghentikannya. Maka mereka membiarkannya hingga selesai kencing.


Kemudian Nabi r memanggilnya seraya bersabda:


إِنَّ هذهِ المسَاجِدَ لَا تصلُحُ لِشَيْءٍ مِنْ هَذَا البَوْلِ وَالْقَذَرِ، إِنَّما هِيَ لِذِكْرِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ".

"Sesungguhnya masjid ini tidak elok untuknya air kencing dan najis. Sesungguhnya ia hanya untuk zikir kepada Allah r dan membaca al-Qur`an."

Anas t berkata: " Kemudian baginda saw r menyuruh seseorang membersihnya, kemudian dia mengambil secedok air, lalu menyiramkannya kepadanya.' (Muttafaqun 'alaih).

Di antara gambaran kasih sayang Muhammad r ialah apabila seorang pemuda datang kepada Nabi r, dia berkata: " Ya Rasulullah, izinkanlah aku berzina." Maka para hadirin berpaling melihat kepadanya dan menegurnya dengan kasar dengan berkata: " Diam, diam." Nabi r bersabda: "Marilah dekat". Lalu dia mendekati Baginda. Nabi r bersabda: " Apakah engkau menyukai zina berlaku pada ibumu? Dia berkata: " Tidak demi Allah."

Nabi r bersabda: "Semua manusia tidak menyukainya untuk ibu mereka. Apakah engkau menyukainya untuk puterimu?' Dia menjawab: " Tidak demi Allah, wahai Rasulullah. Semoga Allah I menjadikan diriku sebagai tebusanmu."

Nabi r bersabda: " Semua manusia tidak ada yang menyukainya untuk puteri-puteri mereka. Apakah engkau menyukainya untuk adik beradik perempuanmu? Dia menjawab: " Tidak, demi Allah. Semoga Allah I menjadikan diriku sebagai tebusan engkau."

Nabi r bersabda: " Semua manusia tidak ada yang menyukainya untuk adik beradik perempuannya. Apakah engkau engkau menyukainya untuk ibu saudaramu (sebelah bapamu)? Dia menjawab: " Tidak, demi Allah, semoga Allah I menjadikan diriku sebagai tebusan engkau."

Nabi r bersabda: " Semua manusia tidak ada yang menyukainya untuk ibu saudara mereka, apakah engkau menyukainya untuk ibu saudaramu (sebelah bapamu)? Ia menjawab, 'Tidak, demi Allah, semoga Allah I menjadikan diriku sebagai tebusan engkau."

Nabi r bersabda: "Dan semua manusia tidak ada yang menyukainya untuk ibu saudaranya (sebelah ibu)? Dia menjawab: " Tidak, demi Allah, semoga Allah I menjadikan diri sebagai tebusan engkau."

Baginda saw r bersabda: "Dan semua manusia tidak ada yang menyukainya untuk ibu saudara mereka (sebelah ibu)." Kemudian baginda saw r meletakkan kedua tangannya kepadanya dan berdoa:

"اللَّهُمَّ اغْفِرْ ذَنْبَه، وَطَهِّرْ قَلْبَهُ، وَحَصِّنْ فَرْجَهُ"، فَلَمْ يَكُنْ بَعْدَ ذَلِكَ الْفَتَى يَلْتَفِتُ إِلى شَيْءٍ. [رَواه أَحْمد].

"Ya Allah, ampunilah dosanya, bersihkanlah hatinya, dan jagalah kemaluannya."

Maka pemuda itu tidak pernah terlibat dengan kerja zina setelah itu. (HR. Ahmad).

Dengan uslub (pendekatan) yang lembut seperti ini, Nabi r mampu memasukkan hidayah ke dalam hati pemuda ini dan membuatkannya merasa kotor terhadap perbuatan zina yang dia meminta izin untuknya. Hal itu menjadi penyebab kepada kesalihan, istiqamah dan iffah (terjaga maruah) pemuda ini.

Di antara bukti kasih Nabi r terhadap umatnya, terdapat pada hadith yang diriwayatkan Abdullah bin Abbas t, dia berkata: " Ketika Nabi r sedang khutbah, tiba-tiba ada seorang laki-laki berdiri, maka baginda saw bertanya tentang dia. Mereka menjawab: " itu Abu Israil bernazar bahawa dia berdiri di panas matahari dan tidak duduk, tidak berteduh dan tidak berbicara, serta berpuasa." Maka Nabi r bersabda:

"مُرُوه فَلْيَتَكَلَّمْ, وَلْيَسْتَظِلَّ, وَلْيَقْعُدْ، وَلْيُتِمَّ صَوْمَهُ" [رواهُ البخَارِيُّ].

Suruhlah dia, hendaklah dia berbicara, berteduh, duduk, dan meneruskan puasanya." (HR. al-Bukhari).

Di antara hal itu, hadith yang diriwayatkan Abdullah bin 'Amr bin 'Ash t, dia berkata: " Nabi r diberitahu bahawa aku berkata: " Demi Allah, aku akan selalu puasa di siang hari dan solat di malam hari selama hidupku." Nabi r bertanya: " Apakah engkau yang mengatakan hal itu? Aku berkata kepadanya: " Sesungguhnya aku telah mengatakannya, - tebusan engkau adalah ayah dan ibuku - wahai Rasulullah. Baginda saw r bersabda:

فَإِنَّكَ لَا تَسْتَطِيعُ ذَلِكَ، فَصُمْ وَأَفْطِرْ، وَنَمْ وَقُمْ, وَصُمْ مِنَ الشَّهْرِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ, فَإِنَّ الحسَنَةَ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا, وَذَلِك مِثْلُ صِيَامِ الدَّهْرِ".

'Engkau tidak mampu melakukan hal itu. Maka puasalah dan berbuka, tidur dan solat, puasalah tiga hari dalam sebulan, maka sesungguhnya kebaikan mendapat balasan sepuluh kali ganda dan hal itu sama seperti puasa setahun."

Dalam satu riwayat: "Apakah benar berita kepadaku bahawa engkau puasa di siang hari dan solat di malam hari? Aku menjawab: " Benar, wahai Rasulullah. Baginda saw bersabda: "Janganlah engkau lakukan, puasa dan berbukalah, tidur dan solatlah. Maka sesungguhnya tubuhmu mempunyai hak atasmu, kedua matamu mempunyai hak atasmu, isterimu punya hak atasmu, tetamu engkau mempunyai hak atasmu, sesungguhnya cukuplah engkau puasa tiga hari setiap bulan. Sesungguhnya untukmu setiap kebaikan dibalas sepuluh kali ganda, maka sesungguhnya hal itu sama puasa setahun. Abdullah t berkata: " Aku memberatkan diri, maka diberatkan kepadaku." Aku berkata: " Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mempunyai kekuatan." Baginda saw bersabda: " Puasalah seperti puasa nabiyullah Daud u, jangan engkau tambah atasnya." Aku bertanya: "Bagaimanakah puasa Nabi Daud u?". Baginda saw menjawab: " Puasa setengah tahun." Maka Abdullah t berkata setelah lanjut usia: " Alangkah baiknya jika aku menerima keringanan yang diberikan Rasulullah r." Muttafaqun 'alaih.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan