Jumaat, 26 Februari 2010

Kelahiran Yang Dijanjikan

Firman Allah I:

وَإِذْ أَخَذَ اللهُ مِيثَاقَ النَّبِيِّينَ لَمَآءَاتَيْتُكُم مِّن كِتَابٍ وَحِكْمَةٍ ثُمَّ جَآءَكُمْ رَسُولُُ مُّصَدِّقُُ لِّمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ بِهِ وَلَتَنصُرُنَّهُ قَالَ ءَأَقْرَرْتُمْ وَأَخَذْتُمْ عَلَى ذَلِكُمْ إِصْرِي قَالُوا أَقْرَرْنَا قَالَ فَاشْهَدُوا وَأَنَا مَعَكُم مِّنَ الشَّاهِدِينَ . فَمَن تَوَلَّى بَعْدَ ذَلِكَ فَأُوْلاَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi:"Sesungguhnya apa sahaja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah, kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, nescaya kamu akan bersungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya". Allah berfirman :"Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu" Mereka menjawab:"Kami mengakui". Allah berfirman:"Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu". * Barangsiapa yang berpaling sesudah itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS. Ali Imrah 81-82)

Sepupu Nabi saw, Abdullah bin al-Abbas t berkata, 'Allah I tidak mengutus salah seorang nabi kecuali diambil sebuah perjanjian kepadanya, jika Allah mengutus Muhammad, sedangkan dia masih hidup, sungguh dia akan beriman kepadanya dan membelanya. Dan Dia I menyuruhnya agar mengambil perjanjian kepada umatnya: sungguh jika Muhammad dibangkitkan (diangkat menjadi nabi), sedangkan mereka masih hidup, niscaya mereka beriman kepadanya dan membantunya."[1]

Allah I berfirman menceritakan tentang ucapan Nabi Ibrahim u:

رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولاً مِّنْهُمْ يَتْلُوا عَلَيْهِمْ ءَايَاتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ إِنَّكَ أَنتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Wahai tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab (al-Qur'an) dan hikmah serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. al-Baqarah:129)

Ibnu Kathir rahimahullah berkata, 'Allah I berfirman menceritakan tentang keindahan doa Nabi Ibrahim u untuk penduduk tanah haram (Makkah al-Mukarramah) supaya Allah I mengutus kepada seorang mereka seorang rasul dari kalangan mereka, maksudnya dari keturunan Ibrahim u.

Sungguhnya doa ini terkabulkan menurut ketentuan (taqdir) Allah I yang telah terdahulu (di Lauhul Mahfuzh) dengan menentukan Muhammad r sebagai rasul di kalangan para ummi (orang-orang yang tidak pandai membaca) kepada mereka dan kepada semua bangsa ajam (bukan arab) dari kalanan jin dan manusia.

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad rahimahullah, dari al-'Irbadh bin Sariyah t, ia berkata, 'Rasulullah r bersabda:

إِنِّي عِنْدَ اللهِ لَخَاتَمُ النَّبِيِيْنَ وَإِنَّ آدَمَ لَمُنْجَدِلٌُ فِى طِيْنَتِهِ, وَسُأُنَبِّئُكُمْ بِأَوَّلِ ذلِكَ: دَعْوَةُ أَبِي إِبْرَاهِيْمَ وَبُشْرَى عِيْسَ بِي وَرُؤْيَا أُمِّي الَّتِي رَأَتْ, وَكَذلِكَ أُمَّهَاتُ النَّيِيِنْ َيَرَيْنَ

"Sesungguhnya aku di sisi Allah I merupakan penutup para nabi dan sesungguhnya Nabi Adam u masih berada di atas tanahnya. Dan aku akan memberitahu kamu dengan permulaan yang demikian itu: doa bapaku (moyangku) Ibrahim u, berita gembira Nabi Isa u dengan kedatanganku, mimpi ibuku yang dilihatnya, demikian pula ibu-ibu para nabi, mereka melihat dalam mimpi."

Nabi r sentiasa disebut di kalangan manusia secara masyhur serta terus berjalan, sehingga penutup nabi dari bani Israel secara nasab, iaitu Nabi Isa putra Maryam u, di mana dia berdiri di hadapan bani Israel memberikan khuthbah, ia berkata:

إِنِّي رَسُولُ اللهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِن بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ

" sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, iaitu Taurat dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).(QS. ash-Shaff:6)

Kerana inilah baginda saw bersabda dalam hadits ini: doa bapaku (moyangku) Ibrahim u, berita gembira Nabi Isa u denganku."

Adapun cerita tentang kelebihannya dan manaqibnya dalam kitab-kitab terdahulu, maka hal itu ditunjukkan oleh firman Allah I:

الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ اْلأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِندَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَاْلإِنجِيلِ يَأْمُرُهُم بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَاْلأَغْلاَلَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ.

(iaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka…. (QS. al-A'raaf:157)

Dari 'Atha` bin Yasar rahimahullah, ia berkata: "Aku bertemu Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash t, aku berkata: 'Beritakanlah kepadaku tentang sifat Rasulullah r di dalam Taurat.' Ia menjawab, 'Tentu, demi Allah, sesungguhnya disebutkan dalam Taurat seperti sifatnya yang ada dalam al-Qur`an:

يَآأَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّآ أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا

Wahai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa khabar gembira dan pemberi peringatan, (QS. al-Ahzab:45)

Menjaga orang-orang yang ummi (tidak tahu membaca dan menulis), engkau adalah hamba dan rasul-Ku, Aku memberimu nama al-Mutawakkil (orang yang bertawakkal), tidak bersifat keras, tidak pula kasar, tidak berteriak di pasar-pasar, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, akan tetapi memberi maaf dan mengampuni.

Allah I tidak mengambilnya sehingga dia menegakkan dengannnya agama yang bengkok, dengan mereka mengatakan: 'Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah I, maka terbuka dengannya mata yang buta, telinga yang tuli dan hati yang tertutup.' (HR. al-Bukhari).

Al-Baihaqi meriwayatkan dari Ibnu Abbas t, ia berkata, 'al-Jaruud bin Abdullah t datang lalu masuk Islam, dia berkata: 'Demi Allah I yang telah mengutus engkau dengan kebenaran, sungguh aku telah menemukan ciri-ciri peribadi engkau di dalam Injil. Anak al-Batul ( Maryam ) telah memberikan khabar gembira tentang kedatangan engkau, maksudnya Nabi Isa putra Maryam u.

Dari Abu Musa al-Asy'ari t, ia berkata, 'an-Najasyi t berkata, 'Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, dan sesungguhnya yang telah memberikan khabar gembira tentang kedatangannya adalah Isa u. Dan jikalau bukan karena tugasku sebagai raja dan urusan rakyat yang sedang aku pikul ini, nescaya akau mendatanginya sehingga aku mengangkat kedua sepatunya." (HR. Abu Daud).


[1] Ibnu Kathir 1/493.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan