Seorang hamba akan mendapatkan pahala sesuai dengan niatnya. Tidakkah anda perhatikan sabda nabi r : "Segala amalan itu bergantung pada niatnya, dan seseorang itu hanya akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Barang siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya maka berarti hijrahnya tersebut karena Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya karena dunia atau wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai dengan niatnya tersebut" (H.R Bukhari)
Maka bersungguh-sungguhlah untuk meluruskan niat kerana betapapun kepayahan dan kesulitan yang anda jalani, maka keletihan anda tersebut tidak akan sia-sia,
ﭽ ﮘ ﮙ ﮚ ﮛ ﮜ ﮝ ﮞ ﮟ ﮠ ﭼ
"Padahal mereka tidak disuruh, kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus" (Q.S Al-Bayyinah : 5)
ﭽ ﭻ ﭼ ﭽ ﭾ ﭿ ﮀ ﮁ ﮂ ﮃ ﮄﭼ
"Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (al-Qur'an) dengan (membawa) kebenaran.Maka sembahlah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya" (Q.S Az-Zumar : 2)
- Ibnul 'Arabi mengatakan : Ayat ini menjadi dalil wajibnya niat dalam segala amalan.
Bersungguh-sungguh untuk berlaku ikhlas dan tidak riya' adalah sesuatu yang berat. Namun hal itu mudah bagi siapa yang dimudahkan Allah. Orang yang menundukkan jiwanya akan merasakan lazatnya ketaatan dan mendapatkan keberkatan ibadah.
- Sahl bin Abdullah rahimahullah ditanya: "Apakah yang paling berat atas jiwa ? Beliau menjawab: "Keikhlasan, kerana jiwa yang ikhlas tidak mendapatkan keuntungan peribadi".
- Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata: "Aku tidak pernah meluruskan sesuatu yang lebih berat dari niatkku, kerana ia selalu berbolak-balik pada diriku".
Jamaah yang menunaikan ibadah haji akan mengunjungi rumah yang paling suci di dunia, di tempat yang paling mulia, sebagai tetamu di raja penguasa langit dan bumi, yang maha suci, maha perkasa lagi maha mulia. maka janganlah hatimu tertuju pada selain-Nya. Ikhlaskanlah tujuan anda untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala.
- Dari Abu Hurairah t bahwa Rasulullah r bersabda : Allah Ta'ala berfirman : "Aku paling tidak berhajat untuk disekutukan. Barangsiapa yang melakukan amalan yang dia menyekutukan-Ku dengan selain-Ku, maka Aku akan tinggalkan dia dan amalannya" (H.R Muslim)
Janganlah anda termasuk dari mereka yang melaksanakan haji kerana riya (ingin dilihat) dan sum'ah (ingin didengar), agar dikatakan: dia menunaikan haji ke Baitullah dan agar digelar (Haji). Yang seperti ini, tidak mendapatkan dari hajinya kecuali pujian manusia dan kemasyhuran diri.
Nabi r bersabda: "Barangsiapa yang ingin didengar, maka Allah akan memperdengarkannya dan siapa yang ingin dilihat (amalnya), maka Allah akan memperlihatkannya". (H.R Bukhari dan Muslim)
Maka berhati-hatilah dari riya' kerana ia adalah kesyirikan sehingga nabi r memperingatkan kita darinya: "Sesungguhnya yang paling aku nimbangkan menimpa kalian adalah syirik kecil". Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah syirik kecil itu ? Beliau menjawab : "Riya' ". (H.R Ahmad).
Ikhlas dan ikhlaslah wahai saudaraku yang menunaikan haji, kerana riya dapat menghilangkan amalan. Rasulullah r mengajarkan kepada kita untuk suatu doa yang jika kita ucapkan, Allah akan menghindarkan kita darinya.
Baginda r bersabda : "Syirik yang ada pada kalian lebih samar dari rayapan semut. Aku akan menunjukkan sesuatu yang jika engkau melakukannya, maka ia akan menghilangkan darimu syirik kecil dan besar. Ucapkan:
اَللّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمْ، وَأسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا أَعْلَمْ
"Ya Allah hamba berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu padahal aku mengetahuinya, dan aku memohon ampun pada-Mu dari apa yang tidak aku ketahui" (Shahih Al-Jami' As-Shaghir)
- Wahai saudaraku, sebuah nasihat berharga untuk anda dari Al- Faruq Umar bin Khattab :
"Barangsiapa yang ikhlas niatnya dalam kebenaran walaupun dengan sebab itu dia tidak mendapat pujian atau lainnya, maka Allah akan mencukupkan hajatnya pada orang lain. Dan barangsiapa yang menghiasi diri dengan apa yang tidak ada pada dirinya, maka Allah akan membuka aibnya".
Tiada ulasan:
Catat Ulasan