Jumaat, 12 Februari 2010

Tanggungjawab Umat Kepada Nabi SAW (5).

Ketujuh: mengucap shalawat kepadanya setiap saat namanya disebut:


Allah
I memerintahkan kepada orang-orang beriman agar selalu mengucap shalawat kepadanya r, firman-Nya r:

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QS. al-Ahzab:56)

Nabi
r bersabda:

رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ

"Sungguh hina seorang laki-laki yang aku disebutkan di sisinya, lalu ia tidak mengucapkan shalawat kepadaku." (HR. Muslim)


Baginda
r bersabda:

إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلاَةً

"Sesungguhnya manusia paling utama terhadapku di hari kiamat adalah yang paling banyak mengucapkan shalawat kepadaku." (HR. at-Tirmidzi dan dihasankan oleh Syaikh al-Albani).


Baginda juga bersabda:

البَخِيْلُ مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ وَلَمْ يُصَلِّ عَلَيّ

"Orang yang kedekut adalah yang disebutkan namaku di sisinya dan ia tidak mengucapkan salawat kepadaku." (HR. Ahmad dan at-Tirmidzi dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani).


Maka menjadi satu kecuaian umat terhadap Rasulullah saw apabila seorang muslim mendengar sebutan nama Rasulullah
r, kemudian dia enggan untuk mengucapkan shalawat kepada beliau r. Imam Ibnu al-Qayyim rahimahullah banyak menyebutkan faedah membaca shalawat kepada Nabi r dalam kitabnya 'Jala`ul afhaam fi ash-Shalati was salami 'ala khairil anaam'.


Ke lapan: bersikap wala' kepada wali-walinya dan membenci musuh-musuhnya:


Firman Allah I:

لاَّتَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلأَخَرِ يُوَآدُّونَ مَنْ حَآدَّ اللهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا ءَابَآءَهُمْ أَوْ أَبْنَآءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُوْلاَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ اْلإِيمَانَ وَأَيَّدَهُم بِرُوحٍ مِّنْهُ

Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapa-bapa, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun kaum keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah tanamkan keimanan dalam hati mereka dengan pertolongan yang datang daripadaNya. (QS. al-Mujadilah :22)


Termasuk sikap wala' kepadanya adalah wala' kepada para sahabatnya dan mencintai mereka, berbakti, mengenal hak-haknya, memuji, mengikuti, dan memintakan ampunan untuk mereka, menahan diri dari membicarakan peristiwa permusuhan yang terjadi di antara mereka, memusuhi orang yang memusuhi atau mencela mereka, atau mencaci salah seorang dari mereka.


Demikian pula mencintai keluarganya, bersikap wala' kepada mereka, membela mereka, dan tidak pula melampau dalam mengagungkan mereka.


Termasuk dalam hal ini adalah mencintai para ulama ahlus sunnah, wala' kepada mereka, tidak merendahkan mereka dan meninggalkan membicarakan kehormatan mereka.


Termasuk dalam sifat wala' kepada Nabi r adalah memusuhi musuh-musuhnya dari kalangan orang-orang kafir dan munafik serta selain mereka dari golongan ahli bid'ah dan sesat.


1 ulasan:

  1. aSSalamu'alaikum.. Terima Kasih atas maklumat ni.. Sangat2 berguna.. Ada masa, mai la singgah ke blog saya, k.. TQ :-)

    http://bakabatalion12.blogspot.com

    BalasPadam