Khamis, 28 Julai 2011

Ahlan Ya Ramadhan

Segala puji bagi Allah yang menjadikan Ramadhan sebagai penghulu segala bulan dan melipat gandakan pahala kebaikan di dalamnya. Shalawat beserta salam senantiasa dicurahkan kepada Nabi Muhammad saw. yang telah diturunkan Al-Qur’an kepadanya sebagai petunjuk, rahmat, nasihat, dan penyembuh bagi manusia.

Alangkah bahagianya kaum muslimin dengan kedatangan bulan Ramadhan, bulan yang penuh keberkatan, bulan Al-Qur’an, bulan ampunan, bulan kasih sayang, bulan doa, bulan taubat, bulan kesabaran, dan bulan pembebasan dari api neraka. Bulan yang ditunggu-tunggu kedatangannya oleh setiap kaum muslimin.

Bulan yang sebelum kedatangannya, kita sentiasa berdoa kepada Allah: “Ya Allah berkatilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadan.” Bulan di mana orang-orang soleh dan para generasi salaf berdoa kepada Allah agar mereka disampaikan ke bulan Ramadhan enam bulan sebelum kedatangannya. Mualla bin al-Fadhl berkata: “Mereka (salaf) selama enam bulan berdoa kepada Allah supaya disampaikan ke bulan Ramadhan, dan berdoa enam bulan selanjutnya agar amalan mereka pada bulan Ramadhan diterima.”

Kenapa mereka begitu bersungguh-sungguh memohon kepada Allah agar disampaikan ke bulan Ramadhan? Mari kita dengarkan sabda Rasulullah Saw. ketika beliau memberitahu para sahabatnya dengan kedatangan bulan Ramadhan:

"Ketika datang malam pertama dari bulan Ramadhan seluruh syaitan dibelenggu, dan seluruh jin diikat. Semua pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang terbuka. Semua pintu syurga dibuka hingga tidak ada satu pun pintu yang tertutup. Lalu setiap malam datang seorang yang menyeru: "Wahai orang yang mencari kebaikan kemarilah; wahai orang yang mencari keburukan menyingkirlah. Hanya Allah lah yang bisa menyelamatkan dari api neraka". (H.R.Tirmidzi).

Rasulullah Saw. juga bersabda: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkati. Allah telah mewajibkan di dalamnya puasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu langit, menutup pintu neraka, dan membelenggu syaitan-syaitan. Di dalamnya Allah jadikan satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa yang diharamkan kebaikan malam itu maka ia sungguh telah diharamkan (dari kebaiakan).” (HR. Nasa’i dan Baihaki).

Imam Ibnu Rajab al-Hanbali menyebut: “Haditt ini merupakan dasar dan dalil memberi ucapan selamat yang dilakukan kaum muslimin kepada muslimin lainnya dengan kedatangan bulan Ramadhan, Bagaimana seorang mukmin tidak bergembira dengan dibukanya pintu syurga? Bagaimana seorang mukmin tidak bergembira dengan ditutupnya pintu neraka? Bagaimana orang yang berakal tidak bergembira dengan masa di mana syaitan-syaitan dibelenggu?”

Hendaklah kita juga mencontoh para salaf dengan sentiasa berdoa kepada Allah agar disampaikan ke bulan Ramadhan yang penuh dengan berbagai macam keberkatan dan keutamaan tersebut.

Ramadhan adalah tamu istimewa. Adalah menjadi kewajiban bagi kita sebagai tuan rumah untuk menyambut kedatanganya dengan suka cita dan memuliakannya. Jika ada seorang presiden atau pemimpin negara akan berkunjung ke rumah kita pasti kita akan disibukkan dengan berbagai persiapan untuk menyambutnya. Kita pasti akan mengemaskan dan menghiaskan rumah kita, menyiapkan makanan istimewa dan lain-lain. Ramadhan lebih dari sekadar presiden atau pemimpin tinggi lain atau apa pun saja. Ramadhan adalah anugerah Allah yang luar biasa. Ramadhan adalah kesempatan untuk menyiapkan masa depan kita di dunia dan akhirat; oleh kerananya kita mesti mempersiapkan kehadirannya dengan persiapan yang paling sempurna agar kita mampu meraih gelaran takwa dan mendapat janji Allah iaitu ampunan dan bebas dari api neraka.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan