Allah I berfirman:
وَتُوبُوا إِلَى اللهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. an-Nuur 31)
Taubat bukan hanya untuk orang yang berdosa lagi melakukan kesalahan saja, bahkan ia berlaku umum di setiap orang beriman yang ingin mendapatkan keberuntungan di dunia dan akhirat.
Maka sesungguhnya di antara kebesaran nikmat Allah I terhadap hamba-Nya bahwa ia menjadikan pintu taubat terbuka bagi orang-orang yang bertaubat, menjadikannya sebagai fajar yang mulai bersamanya perjalanan kepada Allah I dengan hati yang pilu, air mata yang berlinang, keningnya tunduk dan lehernya merendah tunduk.
Dari Abu Musa al-Asy'ari t, dari Nabi r, beliau bersabda:
"Sesungguhnya Allah I membuka tangan-Nya di malam hari agar bertaubat orang yang bersalah di siang hari, dan membuka tangan-Nya di siang hari agar bertaubat orang yang bersalah/berdosa di malam hari, hingga terbit matahari dari sebelah baratnya. (HR. Muslim: 4/2113. 2759).
Dan dari Abu Hurairah t, ia berkata: Rasulullah r bersabda;
"Barangsiapa yang bertaubat sebelum terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya nescaya Allah I menerima taubatnya." (HR.Muslim: 4/2703, 2706).
Dan dari Ibnu Umar t, dari Nabi r, beliau bersabda:
"Sesungguhnya Allah I menerima taubat hamba selama ruh belum sampai tenggorokan." HR: Ahmad 3/1532, 1330, at-Tirmidzi: 3537, dan dihasankan oleh al-Albani dalam Shahih at-Targhib 3/218/3143 dan al-Misykaat: 2449, 2343).
Sesungguhnya bulan Ramadhan adalah kesempatan besar untuk bertaubat kepada Allah I, kembali kepada-Nya, dan memperbaharui perjanjian bersama Pencipta-mu, dan janganlah engkau termasuk orang yang tertipu, dan yang demikian bahwa berlalu bulan Ramadhan dan engkau tidak mendapat ampunan –semoga Allah I melindungi kita dari hal itu-.
Dari Jabir bin Samurah t, ia berkata, 'Rasulullah r bersabda:
'Jibril u datang kepadamu dan berkata, 'Wahai Muhammad, barangsiapa yang menemui bulan Ramadhan lalu dia mati dan tidak diampuni baginya, maka dia dimasukkan ke neraka, lalu Allah I menjauhkannya. Bacalah amin. Maka aku membaca 'Amin'." (HR. Ibnu Hibban dalam Shahih-nya, dan at-Thabrani dalam al-Kabir. Lihat: Shahih al-Jami' (70).
Dari Abu Hurairah t, ia berkata, 'Rasulullah r bersabda:
"Merugilah seseorang yang bulan Ramadhan datang kepadanya kemudian pergi sebelum ia mendapat ampunan." (HR. at-Tirmidzi 3545 dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam al-Irwa` (1/36) (6) dan al-Misykah (709).
Inilah bulan Ramadhan, bulan penuh berkah dan kebaikan. Allah I memberinya keutamaan yang banyak, perkara-perkara yang terpuji. Ia adalah bulan al-Qur`an, bulan kebaikan, bulan taubat dan penebus dosa dan kesalahan. Padanya diturunkan rahmat, diangkat derajat, dibukakan pintu-pintu surga padanya, ditutup pintu-pintu neraka, dan dibelenggu syetan-syetan yang nakal.
Dari Abu Hurairah t, ia berkata, 'Rasulullah r bersabda:
"Apabila telah tiba bulan Ramadhan dibukalah pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka, dan syetan-syetan dibelenggu."
Di dalam Shahih Muslim: 'Dibukalah pintu-pintu rahmat, ditutup pintu-pintu neraka jahanam, dan syetan-syetan dibelenggu." (HR. al-Bukhari 1898 dan Muslim 1079).
Maka segeralah taubat dan menuju pulang kepada Allah I sebelum dosa-dosa mematikanmu dan segala maksiat dan kesalahan membinasakanmu. Maka terjagalah dari kelalaianmu, sedarlah dari kelengahanmu. Hari-hari terus berlalu dan semakin lewat. Maka janganlah engkau menjadi orang yang kerugian dengan zuhudmu (tidak punya apa-apa) di surga yang penuh kenikmatan. Segeralah bertaubat dan menyesali terhadap dosa-dosa yang di mana lalu.
Rasulullah r, pemimpin umat yang pertama dan terakhir, sedangkan Allah I telah mengampuni dosanya yang terdahulu dan yang akan datang, tidak pernah berhenti bertaubat kepada Allah I dan meminta ampunan kepada-Nya beberapa kali setiap hari. Dari Abu Hurairah t, dia berkata, 'Aku mendengar Rasulullah r bersabda:
"Demi Allah, sesungguhnya meminta ampun dan bertaubat kepada Allah I dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali." (HR. al-Bukhari 6307).
Benar firman Allah swt;
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ
Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. Ali Imran:185)
Sesalilah kesalahanmu di sisi Allah I. Tumpahkanlah air mata dalam bertaubat. Rendahkanlah diri kepada Allah I dan mintalah pengampunan dari-Nya niscaya engkau mendapat-Nya senang denganmu.
Dari Anas t, ia berkata, 'Rasulullah r bersabda:
"Sungguh Allah I lebih senang dengan taubat hamba-Nya saat bertaubat kepada-Nya dari seseorang darimu yang berada di atas tunggangannya di padang pasir, lalu tunggangan hilang darinya, sedangkan di atasnya makanan dan minumannya, lalu ia merasa putus asa darinya. lalu ia mendatangi pohon, berbaring di bawah naungannya, sedangkan dia sudah merasa putus asa untuk mendapatkan tunggangannya. Maka saat dia dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba ia (tunggangan) berdiri di sampingnya, ia pun memegang talinya kemudian berkata kerana sangat gembiranya: Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah rabbmu. Dia salah (berbicara) karena sangat gembiranya."(HR. al-Bukhari 6309 dan Muslim 2747 dan ini adalah lafazhnya).
Janganlah engkau berputus asa dari rahmat Allah I. Ketahuilah, sesungguhnya Allah I, tidak ada dosa yang terlalu besar untuk diampuni-Nya. Dan tidak ada hamba berdosa yang datang kepadanya kecuali Dia I menerima taubatnya, Dia Maha Luas maaf-Nya, banyak ampunan, mengampuni dosa dan menerima taubat. Maha Suci Dia. Rahmat-Nya meluasai segala sesuatu.
Dari Anas t, dia berkata: 'Aku mendengar Rasulullah r bersabda:
"Allah I berfirman, 'Wahai keturunan Adam, sesungguhnya selalu engkau berdoa dan mengharap kepada-Ku nescaya Aku mengampuni segala dosa yang ada padamu dan Aku tidak perduli. Wahai keturunan Adam, jikalau dosamu mencapai puncak langit kemudian engkau meminta ampun kepada-Mu nescaya Aku mengampunimu dan aku tidak perduli. Wahai keturunan Adam, sungguh jika engkau datang dengan kesalahan sepenuh bumi, kemudian engkau menemui Aku dalam kondisi tidak menyekutukan sesuatu dengan-Ku nescaya Aku mendatangimu dengan ampunan sepenuhnya.
(HR. at-Tirmidzi dan dihasankan oleh al-Albani dalam ash-Shahihah (1/249-250) (127) dan al-Misykaah 4336.
Semoga Allah I selalu memberi rahmat dan kesejahteraan kepada nabi kita Muhammad r, keluarga dan sahabatnya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan