Khamis, 24 Mei 2012

Mengucapkan Kalimah Istirjaa Ketika Musibah



Kalimat istirjaa iaitu mengucapkan do'a Inaa lillahi wa inaa ilihi raji'un.  Ertinya: Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadanya jua kami kembali. Kalimah ini dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah) dan disunatkan menyebutnya waktu ditimpa musibah samada besar ataupun kecil.

Jika seseorang ditimpa musibah, maka pertama kali yang harus dilakukan untuk mengubatinya ialah kembali kepada Allah Ta'ala dengan mengucapkan:

{  إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيۡهِ رَٰجِعُونَ }   ( سورة البقرة : 156)

"Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadaNya jua kami kembali".
QS al-Baqarah: 156
.
Kalimah istirjaa ini termasuk dari adab nabawi yang agung kerana kalimah tersebut akan membuat hati menjadi tenang dan tenteram. Sebagaimana telah diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam sahihnya dari hadis Ummu Salamah ra, dia mengatakan: 

" Saya mendengar Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

 " مَا مِنْ مُسْلِمٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ ، فَيَقُولُ مَا أَمَرَهُ اللَّهُ : إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ سورة البقرة آية 156 ، اللَّهُمَّ أَجِرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا ، إِلا أَخْلَفَ اللَّهُ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا " 

(رواه مسلم)

"Tidaklah seorang muslim terkena musibah, kemudian mengucapkan kalimat yang telah di perintahkan oleh Allah Ta'ala dalam (kitabNya) yaitu mengucapkan "inaa lillahi wa inaa ilahi roji'un", Ya Allah berilah pahala pada musibah yang menimpaku, dan berilah ganti darinya yang lebih baik, melainkan Allah pasti akan menggantinya yang lebih baik darinya". 
HR Muslim.

Perhatikan bagaimana Ummu Salamah ra benar-benar melaksanakan wasiat Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam tersebut dengan mengucapkan istirjaa tatkala kematian suaminya Abu Salamah. Maka kemudiannya Allah swt menggantikannya dalam musibah tersebut dengan yang lebih baik. Iaitu dengan mendapatkan kemulian diperisterikan oleh Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam.

Namun perlu diingatkan terkadang gantian tersebut Allah Ta'ala berikan ketika di dunia, atau ditangguhkan ke hari akhirat. Juga boleh jadi mendapatnya di kedua-dua negeri, di dunia dan di akhirat. 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan