Sabtu, 19 Mei 2012

Pengkhianat Akan Tetap Dijatuhkan



Dikisahkan dalam kitab "Qashashul Arab" ( 3/80 ) yang diriwayatkan dari jalur Amr bin Hafs budak suruhan al-Amin, bahawasanya dia pernah berkata:

" Pada suatu ketika saya masuk ke ruangan Muhammad bin al-Amin pada pertengahan malam. Saya antara orang dekatnya yang boleh masuk ke ruangannya bila-bila saja saya inginkan. Tidak mungkin seorangpun dari para pelayan lainnya yang boleh masuk kepadanya.  Saya mendapati beliau sedang menunduk sambil merenung sedangkan pelita kecil berada di hadapanya. Saya ucapkan salam, namun beliau tidak menjawabnya. Dari situ saya mengetahui yang dirinya sedang berfikir tentang urusannya. Saya pun tetap berada pada tempat saya berdiri sampai malam jauh meninggalkan kami.

Tidak lama kemudian beliau mengangkat kepalanya, lalu berkata kepada saya: " Tolong panggilkan Khuzaimah bin Khaazim". Saya pun berpaling pergi ke tempatnya Khuzaimah bin Khazim lalu membawanya mengadap beliau. Maka saya dapati mereka berdua berada dalam satu perbincangan yang berat sehingga berlalu malam dan menjelang pagi.

Di antara perbincangannya, saya mendengar Khuzaimah berkata: " Demi Allah, wahai Amirul Mu'minin saya bertanya kepadamu, adakah engkau senang kalau dikatakan sebagai khalifah pertama yang mengingkari janji pada zamannya, meleraikan ikatan yang telah kukuh, memandang rendah orang-orang yang berada di sekelilingnya serta menolak gagasan dari khalifah yang sebelumnya".

Beliau menjawab: " Diamlah, celakalah bapamu. Sesungguhnya  Abdullah bin Khazim lebih bagus pendapatnya dari pada pendapatmu, lebih sempurna di dalam menilai,  yang mana dia mengumpulkan solusinya sebelum memberi kata putus ".

Kemudian pada keesokan harinya beliau mengumpulkan para pegawainya. Lalu mengungkapkan kepada mereka satu persatu apa yang menjadi keinginannya. Namun mereka enggan untuk mematuhinya, hanya sedikit saja yang masih sanggup. Sampailah perkara tersebut kepada Khuzaimah bin Khaazim. Mereka pun meminta pendapatnya di dalam masalah tersebut. 

Lantas dia pun datang menghadap kepada khalifah lalu berkata kepadanya: "Wahai Amirul Mu'minin! Tidak ada orang yang tertawa kepada orang-orang yang mendustakanmu. Orang  yang jujur tidak akan menipumu. Jangan sekali-sekali membawa para pegawai sehingga terpaksa melepaskan ba'iahnya. 

Jangan bebani mereka supaya melanggar perjanjian sehingga terpaksa melanggar sumpah dan ba'iahnya kepadamu. (Ketahuilah) Sesungguhnya seorang pengkhianat itu akan ditinggalkan sedangkan orang yang melanggar janji pasti akan dibenci". 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan